JuaraNews.co, Bolmong – Suasana hangat mewarnai halaman Kantor Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Senin (29/9/2025), saat 40 mahasiswa Universitas Negeri Manado (UNIMA) resmi dilepas untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi. Kehadiran para mahasiswa ini menjadi angin segar bagi upaya peningkatan budaya baca dan literasi digital di wilayah pedesaan Bolmong.
Acara penerimaan berlangsung sederhana namun penuh makna. Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi yang diwakili Asisten II Setda Bolmong, Renti Mokoginta, menyambut langsung para mahasiswa sebelum menyerahkan mereka ke desa-desa lokasi penugasan. Para peserta KKN akan menjalankan program literasi selama beberapa minggu ke depan di empat desa, masing-masing 10 orang di Desa Doloduo III, Kecamatan Dumoga Barat; Desa Tonom dan Desa Bakan, Kecamatan Dumoga Timur; serta Desa Dumara, Kecamatan Dumoga Tenggara.
KKN Tematik Literasi merupakan program nasional kerja sama Perpustakaan Nasional RI dan Kementerian Ristek-Dikti yang menggandeng berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UNIMA. Program ini menitikberatkan pada peningkatan minat baca masyarakat, pengelolaan pojok baca desa, dan edukasi literasi digital.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan menjadi motor penggerak literasi sekaligus agen perubahan sosial. Mereka tidak hanya memperkenalkan buku dan pojok baca, tetapi juga membimbing warga agar lebih akrab dengan teknologi informasi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutannya, Renti Mokoginta menyampaikan apresiasi tinggi kepada UNIMA atas kontribusinya dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bolmong.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten memberikan apresiasi tinggi kepada UNIMA yang telah mengirim mahasiswa untuk terjun langsung ke desa. Kehadiran mereka akan membantu memperluas akses masyarakat terhadap pengetahuan, pojok baca, dan literasi digital,” ujarnya.
Renti menegaskan, kehadiran mahasiswa menjadi bukti sinergi nyata antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat desa yang cerdas dan melek informasi.
Pemkab Bolmong berharap program ini tidak hanya memberi pengalaman belajar bagi mahasiswa, tetapi juga meninggalkan dampak berkelanjutan berupa budaya membaca di desa. Pojok baca yang dikelola bersama mahasiswa diharapkan tetap aktif dan menjadi pusat aktivitas literasi meski program KKN telah berakhir.
“Harapan kami, setelah mahasiswa menyelesaikan KKN, masyarakat desa tetap melanjutkan kebiasaan membaca dan memanfaatkan pojok baca yang telah dikelola. Literasi digital juga penting agar warga dapat mengakses informasi bermanfaat di era teknologi saat ini,” tambah Renti.
Program KKN Tematik Literasi menjadi contoh pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Mahasiswa membawa semangat dan ide-ide segar, sementara pemerintah daerah menyediakan ruang dan dukungan agar literasi dapat berkembang hingga ke tingkat masyarakat desa.
Ke depan, Pemkab Bolmong berharap program ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas ke desa-desa lain sehingga semangat literasi semakin tertanam kuat dan menjadi kebiasaan masyarakat Bolmong.





