JuaraNews.Co Kotamobagu – Minggu 16 Maret 2025 – Anggota Legislatif (Aleg) Provinsi Sulawesi Utara, Muliadi Paputungan, menggelar reses tahap I di Desa Bungko, Kecamatan Kotamobagu Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh warga, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah setempat, berbagai aspirasi dan keluhan disampaikan. Beberapa isu utama yang menjadi perhatian warga antara lain infrastruktur jalan, Pertanian,Pendidikan, Kesehatan serta dukungan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Muliadi Paputungan menegaskan bahwa Semua usulan aspirasi masyarakat yang sudah kami terima tentunya akan kita bawah dalam proses pengusulan anggaran dari APBD. Namun kita akan melihat, mana usulan yang bisa diinterfensi oleh APBD Kabupaten atau APBD Provinsi maupun APBN,” Terang Muliadi.
“Reses ini adalah kesempatan bagi saya untuk mendengar langsung kebutuhan warga. Semua aspirasi yang disampaikan akan saya perjuangkan agar mendapat perhatian dari pemerintah daerah,” ujar Muliadi dalam sambutannya.
Terkait Pendidikan, muliadi juga mengungkapakan bahwa kebijakan terkait program anak asuh sempat mengalami perubahan dalam APBD Kota Kotamobagu, itu telah dihilangkan sejak di pemerintahan sebelumnya, bukan dikepemimpinan Wali Kota dr Weny Gaib, dan Wakil Wali Kota Rendy Mangkat. namun tetap akan menjadi perhatian ke depan karna program itu sangat membantu anak-anak kurang beruntung secara ekonomi agar bisa melanjutkan pendidikan.
Dalam bidang kesehatan, Muliadi juga menyoroti perlunya peningkatan fasilitas di rumah sakit, pelayanan kesehatan yang baik, serta pengadaan alat rekam jantung yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan reses ini mendapat apresiasi dari warga yang berharap agar semua aspirasi yang disampaikan dapat direalisasikan dalam program pembangunan ke depan.
Reses tahap I ini merupakan bagian dari agenda rutin yang dilakukan Anggota Legislatif untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil di tingkat provinsi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
(Farid Alhasni)