JUARANEWS.CO BOLMONG – Polemik belum dibayarkannya uang pembinaan kepada para pemenang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) tingkat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menuai sorotan publik.
Isu ini mencuat setelah unggahan viral di media sosial Facebook yang memperlihatkan keluhan dari keluarga salah satu peserta yang dinyatakan lolos dalam ajang STQH yang digelar pada 22 April 2025 lalu. Hingga awal Juni, para pemenang belum juga menerima hak mereka.
Keluhan tersebut langsung mengundang reaksi dari warganet. Beragam komentar kecewa membanjiri unggahan itu, mempertanyakan komitmen panitia terhadap peserta yang telah mengharumkan nama daerah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Panitia STQH Bolmong, Supandri Damogalad, memberikan klarifikasi resmi. Ia mengakui bahwa hingga saat ini, belum ada pemenang yang menerima uang pembinaan karena kendala administrasi.
“Semua pemenang memang belum menerima uang pembinaan. Namun prosesnya sedang berjalan. Berkas sudah di Badan Keuangan Daerah (BKD), tinggal menunggu proses transfer ke rekening masing-masing,” jelas Supandri, Selasa (10/6/2025).
Supandri menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Bolmong untuk mempercepat penyaluran dana.
Sementara itu, Kabag Kesra, Malpin Dako, turut membenarkan keterlambatan tersebut. Ia menyebut berkas baru diterima dari Kemenag pada pagi hari.
“SPJ langsung kami buat. Sore tadi berkas sudah selesai diproses di BKD. Paling lambat besok (Rabu), semua dana sudah ditransfer ke rekening peserta,” ujar Malpin.
Malpin juga mengimbau agar para peserta tetap bersemangat dan tidak mundur dari ajang STQH tingkat Provinsi Sulawesi Utara.
“Anggaran sudah ada, hanya proses administrasinya yang terlambat. Ini momen penting bagi peserta untuk berkembang. Kami juga akan menginapkan peserta di hotel saat ajang provinsi nanti, sesuai arahan Bupati Bolmong,” tambahnya.
Kejadian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi seluruh pihak terkait agar tidak terulang di masa mendatang, demi menjaga kepercayaan publik dan semangat para generasi Qurani di daerah.